A Hui, seorang kakek berusia 71 tahun warga Jl Wahidin simpang Jl Negara ditahan polisi. Dia menikam pembantu perempuannya karena menolak disetubuhi.
Menurut saksi, korban ditikam menggunakan pisau dapur. Kejadiannya, Sabtu pagi (19/6/2010) pukul 90.00. Saat itu, saksi mendengar teriakan minta tolong pembantu yang akrab disapa Voni.
Spontan dia berlari guna mengecek ada apa gerangan. Belum sampai di pintu, dia dikagetkan lagi jeritan Voni yang dilihatnya sudah berlumuran darah di dada dan tangannya.
Pada saksi, Voni sempat berkata dia sempat memergoki A Hui menonton video porno mirip Ariel dan Luna. Tapi dia tak menyangka A Hui minta bersetubuh. Jelas saja dia menolak. Rupanya penolakan itu membuat A Hui marah lalu menikamnya.
Tak lama Voni pingsan. Lalu, dari lantai II ruko berlantai III itu, muncul 2 anak A Hui, satu perempuan. Melihat pembantunya bersimbah darah, keduanya sempat hanya terdiam. Atas desakan Simanjutak, mereka melarikan pembantu yang tinggal di Jl Lau Dendang, Dusun V, Lorong V, Kec Percut Sei Tuan, Deliserdang itu ke RS Deli di Jl Merbabu Medan.
“Kalian..udah tahu pembantunya berdarah-darah, diam aja. Cepat bawa ke rumah sakit. Sempat aku bilang gitu sama orang itu,” jelas Simanjuntak yang sempat kesal melihat sikap kedua anak A Hui itu.
Tak lama, warga berduyun datang ke lokasi kejadian dan berupaya menghakimi kakek tua itu. Beruntung niat itu dihalangi polisi yang tiba tak lama kemudian dan langsung menenangkan warga yang sudah ramai di depan Warnet Aladin itu. Karena banyaknya warga yang mau menyerbu A Hui, polisi melarikannya dari pintu belakang ruko menggunakan pick-up.
“Kalo nggak, kurasa udah habis acik itu,”ujar penarik betor yang memergoki polisi melarikan A Hui dari belakang ruko. Diakuinya juga, warnet itu membuka situs porno guna menarik pelanggan. “Memang belum pernah kutengok Bang, tapi itulah kata penumpangku waktu itu,” ungkap bapak yang mengaku mempunyai anak 2 itu
