Setelah merebaknya skandal seks Edison Chen (Januari 2008), nyaris tidak ada berita seputar para perempuan yang terlibat di dalamnya.
Para perempuan itu, diantaranya Cecilia Cheung, Gillian Chung, Bobo Chan, Candice Chen, Mandy Chen, Rachel Ngan dan Vincy Yeung, seolah lenyap di telan bumi. Tidak ada media yang memberitakan aktifitas terbaru mereka, baik di dunia hiburan ataupun kesehariannya.
Hanya Gillian Chung yang tampaknya selalu diupayakan untuk dipulihkan citranya. Pihak Manajemennya beberapa kali menampilkan penyanyi duo pop Twins ini dalam acara amal atau kegiatan publik lainnya. Tetapi publik belum dapat menerima.
Ketika dia bernyanyi dalam acara amal untuk menggalang dana bagi para korban badai salju, Otoritas Penyiaran (Broadcasting Authority) menerima lebih dari 2000 keluhan. Dalam suatu penampilannya, seorang pengunjung pernah berteriak dengan nada menghina alat vitalnya. Teriakan yang sempat terekam kamera itu dipublikasikan di You Tube.
Pada akhirnya Gillian berhenti berkarir, sebelum muncul kembali dalam suatu wawancara pada 6 Maret 2009.
Berbeda dengan Edison Chen. Pria yang menetap di Kanada ini meneruskan karirnya. Dia memilih Hollywood. Edison tidak berani tampil di Hong Kong. Dia merasa keselamatan jiwanya terancam.
Ketika persidangan kasusnya berjalan, dia memberi kesaksian dari sebuah Pengadilan di Vancouver, Kanada. Wajarlah Edison ketakutan. Sebab banyak industri hiburan yang dirugikan. Diantaranya Emperor Entertainment Group (EEG) yang konon terkait dengan mafia Hong Kong, Triad. Grup Twins ( Gillian Chung dan Charlene Choi) juga bernaung di bawah Manajemen EEG. Bahkan salah seorang perempuan yang terlibat dalam rangkaian foto pornonya itu keponakan dari Albert Yeung, Bos EEG.
Tentu saja Edison diburu mafia. Pada April 2009, Edison sempat tampil di Singapura dalam rangka promosi sebuah produk. Penampilan singkat itu ternyata mendapat reaksi mengerikan: peluru emas dan sebuah peringatan terakhir untuk tidak lagi tampil (a gold bullet and a “final warning” to make no further appearances).
Diberitakan, sebuah stasiun televisi Hong Kong mendapat kiriman sebuah peluru 9 mm berwarna emas dan surat peringatan,” Kami berharap Edison Chen membaca peringatan ini dengan serius. Keselamatan pribadinya terancam! ” Sebuah ancaman agar Edison tidak lagi datang di Singapura. Lalu bagaimana dengan nasib para perempuan pelaku video seks Edison Chen ?
Cecilia Cheung
Pada 1 Maret 2009, untuk pertama kalinya Cecilia Cheung berbicara tentang skandal foto dan video seks yang melibatkan dirinya. Dialah selebritas pertama yang berani tampil.
Dalam wawancara tertutup dengan sebuah Stasiun TV kabel Entertainment News di Hong Kong, Cecilia menumpahkan isi hatinya, termasuk berbicara seputar topik yang sensitif. Selain berbicara tentang karier, keluarga, mertua dan suaminya, dia juga menyebutkan hubungan cintanya dengan Edison Chen.
Mengacu pada kejadian foto pornonya, Cecilia berkata: “Saya mengakui kesalahan ini. Saya sendiri merasa di penjara. Selama setahun ini, saya tidak berani bertemu siapapun. ( I accepted this mistake, I self imprisoned, this year I haven’t seen anyone).”
Ketika ditanya saat awal foto-foto itu beredar, perempuan kelahiran 1980 ini berkata, “Saya sangat ketakutan. Saya masuk ke kamar anak saya dan memeluknya. Saya sungguh ketakutan dan tidak tahu bagaimana melukiskannya. Kaki saya lemas. Saya hampir kehilangan keseimbangan. (I was so scared … I went to my son’s room and I hugged him. I was so frightened I do not know how to describe it. My legs turned to jelly. I nearly lost my balance.) “
“Tetapi kemudian saya berpikir, jika sebagai orang tua saya tidak dapat berdiri di atas kaki sendiri, bagaimana saya dapat membantu anak saya untuk berdiri di atas kakinya? Saya harus bangkit demi anak saya ( But then I thought to myself that if I, as an adult, could not get back on my feet, how could a helpless child stand on his own? I yelled, `I have to stand up for the sake of my son),” katanya mengungkapkan peristiwa Januari 2008. Saat itu, putranya yang bernama Lucas berusia 7 bulan.
Cecilia tampil dalam wawancara lantaran merasa muak dengan sikap Edison yang bersikap seolah-olah melindungi para perempuan yang terlibat dalam foto dan video seks tersebut. Dia mengungkapkan, sejak pertama skandal itu mencuat, Edison tidak pernah sekalipun meminta maaf secara pribadi kepada dirinya. Bahkan ketika mencoba menghubungi Edison, ponselnya selalu tidak aktif. Edison hanya meminta maaf untuk kepentingan publik semata. “Seharusnya dia menghubungi kami untuk meminta maaf, jika dia memang merasa bersalah (He should at least have called us to say sorry if he genuinely admitted his mistake),” katanya.
Lebih jauh dikatakan, Edison menitikkan air mata buaya ketika bersaksi di Pengadilan Kanada atas keterlibatannya dalam skandal. Edison dinilainya tidak jujur dan munafik yang membawa malu kepada para perempuan yang terlibat dalam skandal. Dalam kesaksian di Pengadilan Kanada pada Januari 2009, Edison berkata dirinya ingin melindungi para perempuan yang tidak bersalah yang dianggapnya sudah cukup menderita. Sementara di luar pengadilan, Edison juga berkata,” saya berharap para korban dapat lebih sehat dan lebih bahagia lagi (I hope every one of the victims can become healthy again and be happy again).”
Cecilia mengaku marah dengan perkataan Edison. Kepada reporter yang mewawancarainya, dia berkata,” Edison tidak melakukan apapun untuk menghentikan peredaran foto-foto itu. Bagaimana hidup kami dapat lebih sehat dan lebih bahagia? “Hormatilah kaum wanita. Hargailah kami. Kami sudah cukup menderita. Kamu (Edison) tidak seharusnya berbicara untuk menarik simpati masyarakat, tetapi terus saja melukai kami, (Please respect us women. Please give us dignity. We have suffered so much. You should not have come out [now] … saying one thing but doing another in a bid to win the public’s forgiveness whilst hurting us, )”katanya.
Selama wawancara tersebut, Cecilia menangis saat berbicara tentang keluarga yang selalu memberinya dukungan. Dia mengucapkan terima kasih kepada ayah dan ibu mertuanya, “Saya menangis setiap hari karena peristiwa itu. Tetapi bukan untuk diri saya, melainkan rasa khawatir saya terhadap keluarga saya yang ikut menanggung beban ini, I only cried two or three times because of the incident, and then not because of myself but the worries my family have had to bear, “katanya.
Dia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada suaminya, Nicholas Tse. “Seorang suami yang baik seperti dia sungguh mustahil didapatkan (a good husband like him is impossible to find),”katanya sambil menangis. Skandal yang melibatkan Cecilia ini tergolong rumit. Terutama karena dirinya masih memiliki suami saat skandal terjadi. Inilah yang kemudian memicu spekulasi publik terkait putranya yang bernama Lucas.
Skandal seks itu terjadi 2006, sedangkan Lucas lahir 2007. Publik lalu bertanya-tanya, siapa sesungguhnya ayah biologis Lucas? Apakah Nicholas atau Edison?
Pada bagian lain Cecilia mengungkapkan, jika anaknya sudah dewasa dapat memahami rasa sakit penderitaan dan penyesalan yang dialami ibunya. “Saya ini publik figur dan idola para remaja. Apa yang saya perbuat tentu akan memberi dampak bagi generasi muda,( I am a public figure and a teen idol, what I have done will impact the younger generation),” katanya menyesali perbuatannya.
Usai wawancara itu, Cecilia tidak pernah tampil lagi di hadapan publik sampai awal Juni 2010 lalu. Ketika itu, Cecilia bersama putranya, Lucas, hadir dalam launching film terbarunya bersama Stephen Chow. Media massa menaruh porsi besar terhadap Lucas. Bocah 3 tahun yang masih digunjingkan ayah biologisnya.
Gillian Chung
Munculnya Cecilia Cheung menimbulkan keberanian bagi salah seorang pelaku foto porno dan video seks Edison Chen untuk di wawancara sebuah stasiun TVB Pay Vision dalam acara Be My Guest.
Pada 6 Maret 2009, Gillian Chung tampil mencurahkan isi hatinya. Perempuan kelahiran 1981 ini mengungkapkan, saat skandal itu mencuat, dirinya berharap mendapat penjelasan dan permintaan maaf dari Edison Chen. “Saya benar-benar merasa tertekan. Saya ingin dia minta maaf atau sekadar menghibur saya. Tetapi tidak ada… (I’ve been under so much pressure. I want an apology or some kind of consolation, but there’s nothing),“ “Apa yang dikatakan Edison di depan umum tidak masalah. Tapi setidaknya, dia harus berbicara dengan saya … Ketika itu saya ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Tentu saja dialah orang yang harus diajak bicara. Tapi saya tidak bisa menemukannya. Saya merasa sangat tak berdaya.., ” katanya.
Dia sempat berpikir untuk bunuh diri (I thought about committing suicide). Tetapi niat itu diurungkannya. Sebab katanya, “Jika saya mati, semua permasalahan saya akan dibebankan kepada orang-orang di sekitar saya. Orang-orang yang sangat perhatian kepada saya, (If I died, all my problems will be passed on to the people around me, the people who care about me),” katanya. Atas alasan inilah, Gillian mengurungkan niatnya bunuh diri.
Dia mengakui setelah foto dan video seksnya beredar, dirinya merasa kehilangan seluruh harga dirinya. Kehilangan martabatnya. (There’s no privacy any more. I showed everything to everyone, and no matter what I do, I’ll get the blame. But dignity is the most important).
Dia menceritakan hubungannya dengan Edison yang dimulai sekitar tahun 2000. Mereka masih bersama-sama merintis karir di dunia showbiz. Gillian memilih profesi sebagai penyanyi dalam grup Twins bersama Charlene Choi. Sementara Edison menjadi aktor dan sukses saat membintangi Internal Affairs (2002).
Dia mengungkapkan, rekannya Charlene pernah memeringatkan dirinya bahwa Edison adalah pria jahat. Tapi dirinya tidak peduli. Sebab Edison adalah cinta terbesarnya dan memiliki pengaruh besar pada dirinya.
Ketika wartawan bertanya mengapa Gillian membiarkan Edison mengambil foto dan merekam video seks? Gillian menjawab, saat itu Edison bilang tidak ingin kehilangan dirinya. Dan Edison juga meyakinkan dirinya tak ada orang lain yang melihat foto dan rekaman itu. Foto dan rekaman itu hanya untuk koleksi mereka sendiri. “Saya menyalahkan diri saya sendiri karena melakukan perbuatan bodoh seperti itu,( I blame myself for doing such a foolish thing) ” katanya sambil menangis.
Ketika ditanya lagi mengapa Gillian juga ikut memotret, dia tampak bingung. “Saya tidak tahu…..Mungkin karena saya tidak ingin kehilangan dia,” jawabnya tanpa merinci maksud perkataannya.
Foto-foto porno yang beredar memang menunjukkan Gillian juga ikut memotret Edison. Bahkan dia juga mengaku menyimpan foto-foto mereka berdua. Dalam sidang pengadilan sempat terungkap, Edison pernah memerlihatkan koleksi foto pornonya kepada rekannya.
Inilah yang kemudian menimbulkan asumsi bahwa seorang pria tidak mungkin merekam adegan seksnya sendiri, kecuali untuk dipamerkan kepada teman-temannya dengan rasa kebanggaan.
Gillian mungkin termasuk bernasib paling buruk diantara sesama perempuan yang terlibat dalam foto dan video seks bersama Edison Chen. Hal itu disebabkan pihak manajemennya (EEG) terus berusaha memperbaiki citranya. Maklumlah, dia tergolong penyanyi populer yang dinilai sanggup menambah pundi-pundi uang.
Pada tanggal 11 Februari 2008 atau 15 hari sejak skandalnya terkuak, Gillian mengadakan konferensi pers yang justru menimbulkan kebencian publik. Ketika itu dia mengaku sangat naïf dan sangat konyol (very naïf and very silly). Konferensi pers itu sendiri diadakan disela-sela acara pengumpulan dana. Kehadiran Gillian dalam acara itu diharapkan dapat memulihkan citranya. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Publik semakin membenci dan menganggapnya munafik.
Pihak manajemennya tidak kapok. Mereka tetap berusaha menampilkan Gillian dalam berbagai acara amal. Tujuannya tetap sama, agar citranya pulih dan karirnya berlanjut. Tetapi kebencian publik semakin tinggi. Pernah dalam sebuah acara amal yang disiarkan TV, terdapat lebih dari 2000 komplain dari masyarakat. Mereka tidak menginginkan Gillian hadir dalam acara apapun.
Tercatat, seperempat dari jumlah pengaduan yang diterima stasiun TV selama setahun itu berkaitan dengan kehadiran Gillian. Dia dibenci di tanah kelahirannya sendiri.
Lalu bagaimana reaksi Gillian? “Saya menelepon ibu. Saya menangis sangat keras dan berkata kepada ibuku, saya sudah lelah. Saya tidak tahan lagi (I called my mother, and I cried really hard. I said to my mother, ‘I’m exhausted. I can’t stand it any more) “ katanya mengenang saat-saat karirnya mulai runtuh. “Ibu sangat mendukung saya. Dia bilang, jika kamu ingin berhenti, ya berhentilah,” katanya lagi.
Tetapi dia merasa harus terus melanjutkan karirnya. Sebab dia melakukan pekerjaan ini demi keluarganya. “Saya berkecimpung di bisnis ini untuk keluarga saya. Saya ingin memberi mereka kehidupan yang lebih baik. Jadi saya tidak ingin menyerah begitu saja ( “I’m in this business for my family. I want to give them a better life. So I don’t want to give up just like that ),“ katanya mengacu kepada ibu, kakek, nenek dan saudara perempuannya.
Pada Maret 2009, atau setahun setelah berhenti dari dunia showbiz, Gillian dijadwalkan mulai bekerja kembali. Dia akan menghadiri promosi sebuah produk jeans terbaru. Dia mengaku masih trauma dan takut menghadapi Pers. Tetapi dia berusaha keras menghadapinya, “Skandal itu sudah lama berlalu dan saya berharap, sekurang-kurangnya, masyarakat mau menghargaiku…..The scandal was so long ago and all I hope is that people can at least give me some dignity… “Saya tidak mengharapkan masyarakat memaafkan kesalahan saya… Saya tahu masa depan saya akan sulit, tetapi saya tidak boleh menyerah,( I do not expect people to forgive me … I know the future will be tough but I will not give up. )“katanya dengan nada memelas.
Bagaimana reaksi penonton usai wawancara itu?
Cuplikan wawancara yang ditayangkan TV Kabel tersebut mendapat respon beragam. Otoritas Penyiaran (Broadcasting Authority) menerima 215 keluhan dari masyarakat. Sementara TV Kabel yang menyiarkannya menerima 679 keluhan dan 28 pesan mendukung.
Lalu bagaimana dengan nasib perempuan-perempuan yang terlibat dalam foto porno dan video seks selain 2 orang yang diceritakan di atas? Mereka seolah lenyap di telan Bumi.
Tulisan ini hendak menunjukkan bahwa korban sesungguhnya dari pelaku foto porno atau video seks adalah kaum perempuan. Khususnya bagi perempuan bersuami. Sebagaimana dialami Cecilia Cheung. Kaum lelaki, yang menjadi aktor utama foto porno dan video seks, masih dapat memulihkan citra dan meneruskan karir. Tetapi sebagian besar perempuan yang terlibat di dalamnya seketika berhenti karirnya.
Dengan kata lain, kehilangan martabat, kehilangan pekerjaan, kehilangan sumber nafkah, kehilangan mata pencaharian yang telah dirintis selama bertahun-tahun… Perempuan selalu menjadi korban….
Jika Anda (kaum lelaki) bersetubuh, matikan ponsel dan jangan merekam. Demikianlah