Tak perlu punya catatan sejarah yang cemerlang untuk menjadi wasit di sebuah turnamen maha penting seperti Piala Dunia. Jorge Larrionda, wasit asal Uruguay, bisa menjadi contoh kasus.
Wasit ini adalah wasit yang memimpin pertandingan 16 besar Piala Dunia 2010 antara Inggris melawan Jerman. Ia tak mengakui gol Frank Lampard walau bola telah melewati garis gawang Jerman yang dikawal Manuel Neuer.
Begitu banyak catatan kontroversial Larrionda. Dimulai dengan seringnya ia mengeluarkan kartu merah pada pelanggaran-pelanggaran yang tak terlalu serius. Untuk sifatnya yang satu ini ia pun dijuluki "Red Card Larrionda".
Pada Piala Dunia 2006, ia 'sukses' menjadi wasit keempat yang mengusir tiga pemain dalam satu pertandingan. Saat itu Italia menghadapi Amerika Serikat. Satu kartu merah untuk Daniele De Rossi (Italia) dan yang dua untuk pemain Amerika Serikat Pablo Mastroeni serta Eddie Pope.
Piala Dunia 2010 adalah Piala Dunia kedua baginya setalah tahun 2006. Tahun 2002 sebenarnya ia juga terpilih. Namun partisipasinya di Piala Dunia Korea-Jepang pupus karena ia mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Uruguay yang menyebut sang wasit sering membuat keputusan yang tidak tepat.
Apa yang menjadi keputusan Federasi Sepakbola Uruguay bisa jadi ada benarnya. Minggu, 27 Juni 2010, kemarin, Larrionda kembali membuat blunder yang membuat Inggris kehilangan momentum untuk mengimbangi tim Panzer.
Saat Inggris tertinggal 1-2, Frank Lampard melepaskan tendangan keras ke gawang Jerman yang dikawal Manuel Neuer. Bola membentur mistar dan kemudian memantul setidaknya setengah meter di belakang garis gawang. Namun wasit Larrionda maupun asistennya luput melihat bola dengan cermat. Tak ada gol buat Inggris.
Saat pertandingan Serbia kontra Australia lalu, Larrionda juga membuat kesalahan. Ia tak memberikan penalti walau pemain Socceroos Tim Cahill hands ball di kotak terlarang. Serbia pun gagal menemani Jerman ke-16 besar.
Wasit Uruguay berusia 42 tahun yang memulai karirnya sejak 1995 itu juga melakukan kesalahan saat memberikan penalti kepada Bahrain dalam play off melawan Selandia Baru.
Pada tahun 2009 di Piala Konfederasi, Larrionda dikecam media-media Amerika. Ia mengusir pemain AS Michael Bradley tanpa alasan yang jelas. Dalam laporannya, Larrionda menulis kalau Bradley bertindak tidak sopan padanya. Menarik ditunggu apakah sang wasit kontroversial ini masih terus mendapat kepercayaan memimpin pertandingan atau tidak.