Dalam sejarah sepakbola, teknologi sepatu turut berperan penting menunjang kesuksesan Jerman Barat menjuarai Piala Dunia 1954. Ketika menghadapi lawan yang sangat difavoritkan, Hungaria, di luar dugaan Jerman Barat mampu memetik kemenangan dramatis, 3-2. Padahal, Jerman Barat tertinggal dua gol lebih dahulu dan sempat dikalahkan Hungaria 8-3 pada babak penyisihan.
Ternyata, salah satu kunci kemenangan Jerman Barat adalah sepatu yang dipakai para pemain. Final yang dimainkan di Bern kala itu dilangsungkan dalam kondisi hujan -- cuaca yang disenangi Jerman Barat dan kapten Fritz Walter. Pelatih Jupp Derwall langsung pasang akal dan meminta petugas peralatan Adolf Dassler memasang pul ulir khusus di sepatu para pemain.
Hasilnya adalah sejarah. Pemain Jerman Barat tidak sering terpeleset di atas lapangan dan bisa mengendalikan bola dengan baik. Konon, Hungaria juga ingin menggunakan sepatu berteknologi serupa. Tapi atas dasar pertimbangan mengedepankan produk dalam negeri, gagasan itu disingkirkan.
Kini, Messi dan rekan barunya di Barcelona, David Villa, sama-sama akan mengenakan sepatu berteknologi yang diberi nama F50 adiZero yang menunjang pergerakan mereka dapat lebih cepat saat berlaga di Piala Dunia bulan depan. Faktor kecepatan memang penting karena di era sepakbola modern, terkadang kemenangan ditentukan hanya dalam jarak beberapa milimeter atau waktu sepersekian detik.
Nah, akankah sejarah kembali terulang?
Spoiler for F50 Adizero:
