Rekor terlama penyimpanan sperma baru saja tercatat

Sejarahnya gan

Quote:
Pada tahun 1979 sang ayah didiagnosa menderita kanker testikel dan dalam perawatannya mengharuskannya untuk tetap steril, maka diambilah sedikitnya lima contoh sperma milik sang ayah.
Ayah si bayi harus menjalani prosedur sterilisasi akibat penyakit kanker testikular yang menimpanya saat berusia 17 tahun. Jadi, sebelum menjalani pengobatan, sperma ayah disimpan di bank sperma. Setelah pengobatan radioterapi dan kemoterapi sang ayah sembuh dan sang ibu 21 tahun kemudian tetap ingin memiliki anak.
Dengan menggunakan metode in vitro fertilization Sperma tunggal disuntikkan ke sel telur mendapatkan sebuah embrio. Bayi laki-laki sehat itu lahir tahun 2002 lalu.
Apaan itu vitro fertilization Sperma ?? 

Quote:
Adalah sebuah teknik Reproduksi Dibantu dengan cara mengawinkan sperma dalam jumlah tertentu dengan sel telur, diletakkan dalam sebuah cawan berisi medium tertentu, yang keseluruhan prosesnya dilakukan di luar tubuh manusia.
Sumber Dokter mengatakan

Quote:
bahwa temuan ini sangat penting sebab setelah laki-laki membekukan sel spermanya, umumnya melalui jangka waktu yang cukup lama baru akan menggunakannya.

Hasil survei baru-baru ini diperoleh bahwa di antara laki-laki yang membekukan sel spermanya, 
kurang lebih hanya ada seperempat yang akan menggunakannya dalam waktu 10 tahun.
Tapi ini dalam 21 tahun gan..

Quote:
Tiga kali proses inseminasi ( in vitro fertilization ) gagal, hingga akhirnya proses keempat berhasil di tahun 2001. Tahun 2002, bayi lahir sehat dan selamat di St. Mary's Hospital , Manchester , Inggris. “Kami yakin, ini adalah masa penyimpanan sperma terlama yang pernah dilaporkan secara ilmiah,“ tegas Elizabeth Pease , seorang konsultan kesehatan reproduksi dari St. Mary's Hospital . “Setelah disimpan selama 21 tahun, motilitas (daya gerak) sperma ternyata tetap tinggi. Dan, kualitas serta kemampuan untuk membuahi tidak menurun,” ungkap Greg Horne , ahli embriologi senior di rumah sakit yang sama.
Mempertahan Kualitas

Quote:
Penyimpanan sperma dengan cara dibekukan ternyata tak menyebabkan kualitas sperma menurun. Terbukti, sperma si ayah tetap dapat membuahi ovum, dan bayi pun lahir sehat. Ini merupakan sebuah berita baik bagi para calon orang tua masa depan yang menjadikan anak sebagai prioritas utamanya, namun kesehatan reproduksi mereka terancam akibat gangguan kesehatan . Demikian pendapat Horne yang terlibat dalam studi ini.
Berdasarkan studi tersebut, juga studi lain tentang kanker testikular yang belum lama ini dilansir di Perancis, para peneliti meminta para dokter untuk memberi pasien pilihan. Terutama bagi penderita kanker testicular, agar menyimpan semen dan sperma di bank sebelum pengobatan dilakukan. Dengan demikian, penderita yang biasanya berusia antara 20 – 34 tahun, dapat tetap mempertahankan fertilitasnya di masa depan.
Tentu saja, temuan dan rekomendasi para peneliti kemudian menimbulkan pertanyaan baru dalam hal etika. Misalnya, segi hukum apabila si pemilik sperma sudah meninggal dan tak ingin menjual spermanya. Hingga kini, para ahli hukum di negara-negara maju memang masih bekerja keras menyusun aturan dan undang-undang mengenai hal ini.
Spoiler for Pic

Spoiler for Proses Pemilihan dari banyak sperma

Spoiler for setelah dipilih

Spoiler for Proses Masuk ke tabung Penyimpanan

Spoiler for Penyimpanan