10 Tempat Wisata Terancam Punah

SANGAT ironis, di zaman ini saat transportasi menjadi hal yang sangat mudah, jumlah tempat menakjubkan di dunia yang dapat dilihat malah semakin berkurang. Situs-situs itu sudah terjamah dengan semakin banyaknya penduduk dunia, pemanasan global, dan pembangunan yang tak sensitif terhadap alam.

Dengan semakin terancamnya situs-situs tersebut, kami sarankan sebaiknya Anda menaruh mereka di daftar teratas tujuan destinasi wisata Anda sebelum terlambat.

1. Gletser Pegunungan Alpen

Pegunungan gletser yang membentang dari Alaska ke Greenland lalu ke Selandia Baru ini terancam akan segera mencair. Para peneliti dari Universitas Innsbruck memprediksi jika cairnya es terus berlanjut, gletser akan menghilang pada 2030.

2. Populasi Singa Afrika di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan

Pada 2006, jumlah 'si Raja Hutan' di Benua Hitam diperkirakan kurang dari 50 ribu saja, padahal 30 tahun lalu jumlahnya mencapai 200 ribu ekor. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab yakni pembunuhan oleh para peternak karena merasa singa telah memakan hewan ternak mereka dan para pemburu yang menjadikan kegiatan berburu singa sebagai olahraga. Belum lagi, singa-singa di taman nasional ini terancam oleh penyakit, ditambah dengan sedikitnya dana dan korupsi oleh para pengurus taman.

3. Hutan Kabut Monteverde, Kosta Rika

Akibat deforestasi dan perubahan iklim, hutan indah yang berlokasi di Amerika Tengah ini semakin kehilangan pesonanya. Padahal, hutan kabut merupakan rumah bagi 30 jenis burung dan 420 jenis anggrek. Beberapa jenis kodok juga telah hilang, yang paling disayangkan adalah jenis Monteverde harlequin. Bahkan, kabut yang menjadi daya tarik sekaligus memberikan kelembapan bagi tempat ini berkurang perlahan akibat deforestasi.

4. Orang Utan di Tanjung Puting, Kalimantan

Kesempatan untuk melihat satwa negeri sendiri juga semakin berkurang. Sebanyak 50 ribu orang utan yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalan kini terancam hampir punah. Tidak hanya pembalak liar, para petani kelapa sawit juga telah menghancurkan hutan hujan tropis. Sayangnya, pemerintah kita tidak bertindak tegas terhadap mereka. Padahal sebagai pulau ketiga terbesar di dunia, tak hanya orang utan, di Kalimantan juga merupakan rumah bagi gajah asia dan badak sumatra.

5. Taman Nasional Everglades, Florida

Area yang juga dijuluki sebagai 'sungai rumput' ini ukurannya semakin berkurang setiap tahunnya akibat irigasi, pertanian, dan pembangunan tanpa memedulikan ekosistem air di daerah itu. Padahal, selain memukau, Everglades merupakan rumah bagi berbagai macam hewan, terutama burung. Kini pemandangan indah itu terancam menghilang. Lebih dari separuh lahan Everglades telah musnah. Semoga saja namanya tidak berubah menjadi Neverglades.

6. Taj Mahal, India

Sepertinya Anda mesti memprioritaskan kunjungan wisata ke bangunan ini karena keindahan makam terpopuler sedunia ini terancam hilang akibat kerusakan lingkungan. Jelaga, partikulat, dan hujan asam dari pabrik-pabrik serta kilang di dekatnya menyebabkan warna bagian depan makam yang putih menjadi kuning pucat. Ironis sekali, makam yang didirikan raja pada masa itu untuk mengenang istrinya tercinta tak dapat terpelihara dengan baik kini.

7. Beruang Kutub di Antartika

Beruang besar putih dan lucu yang biasa kita lihat di iklan Coca Cola ternyata keberadaannya terancam akibat pemanasan global. Hewan yang hidup di laut es Kanada dan Alaska ini mengalami kekurangan suplai makanan. Badan Geologi memperkirakan bila efek pemasanan global terus terjadi di wilayah itu, diperkirakan beruang kutub akan punah pada 2050.

8. Great Barrier Reef di Queensland, Australia

Destinasi wisata favorit di Australia sekaligus satu-satunya kumpulan makhluk hidup yang dapat terlihat dari luar angkasa, Great Barrier Reef, secara perlahan mengering akibat tingkat keasaman dan suhu air yang makin tinggi. Naiknya suhu air dapat menyebabkan kumpulan terumbu karang terbesar di dunia ini mengering. Para peneliti mengkhawatirkan pemanasan suhu air ini akan membuat terumbu mengering setidaknya dalam 20 tahun ke depan.

9. Rawa Asin di Louisiana

Mungkin Anda akan bertanya, apa sih rawa asin itu? Dan apa kegunaannya? Rawa asin di pinggir pantai Louisiana dan Mississipi berfungsi sebagai penyangga yang melindungi New Orleans serta daerah pesisir lainnya dari bencana seperti badai. Selain sebagai pelindung, rawa-rawa itu juga terlihat indah dan eksotis dengan hadirnya berbagai jenis burung unik. Tapi, akibat pembalakan terhadap pohon-pohon cemara oleh pihak angkatan darat, Louisiana diperkirakan kehilangan lebih dari 25 mil persegi lahan basah setiap tahunnya.

10. Salju di Kilimanjaro, Tanzania

Kilimanjaro merupakan satu-satunya dari tujuh puncak tertinggi di setiap benua yang dapat didaki. Sayangnya, salju di Kilimanjaro kini semakin berkurang, meski pemanasan global belun dipastikan sebagai penyebab utamanya. Karena itu, banyak orang yang berhasrat mendaki gunung ini sebelum saljunya menghilang, tapi hal itu justru menyebabkan tekanan terhadap gunung itu lebih berat jika dibandingkan dengan daratan Serengeti yang berada di dekatnya.