Petugas Usir Pengendara Berfoto di Suramadu



Bangkalan (ANTARA) - Petugas mengusir pengendara kendaraan bermotor yang melakukan balik Lebaran ke tempat kerja lewat jembatan Suramadu dengan berusaha berfoto di bentang tengah jembatan.

Wartawan ANTARA di Bangkalan, Rabu, melaporkan kegiatan berfoto itu menyebabkan arus lalu lintas di jembatan Suramadu terganggu dan berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Salah seorang pemudik yang berfoto di Suramadu, Jaiko, mengaku dirinya nekat berhenti di bentang tengah Suramadu untuk berfoto, karena ingin mengabadikan gambar jembatan terpanjang di Asia Tenggara itu.

"Saya jarang punya waktu untuk berfoto di jembatan yang diresmikan pada Juli 2009 itu, kecuali saat momen Lebaran seperti sekarang ini ketika melakukan mudik ke Madura. Mumpung sedang mudik ke Madura `kan rugi kalau tidak berfoto di jembatan Suramadu. Ini momen yang langka," katanya.

Oleh karena itu, katanya, meski dirinya harus kejar-kejaran dengan petugas, maka dia terpaksa lakukan hal itu untuk bisa berfoto di atas jembatan yang mempunyai panjang 5,4 kilometer tersebut.

Hal yang sama juga dilakukan Romadon. Ia mengatakan dirinya tidak ingin melewatkan momen melintasi jembatan Suramadu begitu saja, karena jarang pulang ke Madura, selain Hari Raya Idul Fitri.

"Jika tidak ada petugas di bentang tengah Suramadu, saya berhenti sebentar untuk foto-foto. Karena di bentang tengah kondisinya bangus, seperti kayak ada tali yang berwarna orange yang menjadi ciri khas Suramadu," katanya.

Selama ini, tutur Ramadon, dirinya hanya mengetahui keindahan Suramadu dari media televisi tidak pernah menyaksikan secara langsung, karena tempat kerjanya yang jauh dan tidak ada waktu untuk pulang.

Sementara itu, Kepala Gerbang Tol Suramadu, Suharyono, mengatakan pihaknya tetap melarang pengguna Suramadu untuk berhenti dan melakukan foto bersama di bentang tengah demi keselamatan bersama.

"Apapun dalihnya, pengguna jembatan Suramadu akan kami larang jika ada yang berhenti dan foto-fotoan di tengah," tegas Suharyono.