Jakarta - Kejahatan pembiusan biasanya marak jelang Lebaran. Biasanya para pemudik yang menjadi incaran. Modus yang paling baru adalah menawarkan parfum yang ternyata berisi obat bius. Hati-hati!
Modus pembiusan lewat jualan parfum ini tentu berbeda caranya dengan pembiusan dengan memberi minum atau menepuk. Sasarannya biasanya tempat parkir. Pelaku dengan nekat menyemprotkan parfum kemudian memaksa korban membeli, dan diam-diam melakukan pembiusan lewat aroma parfum yang sudah disemprotkan.
Meski belum ada laporan ke polisi, namun peringatan aksi kejahatan ini menyebar melalui Blackberry Messenger, pada Kamis (2/9/2010).
"To all, hati-hati di tempat parkir, ada modus jual parfum keliling. Mereka maksa tes wanginya, ternyata itu obat bius," demikian isi pesan yang beredar. Menyikapi ini, pihak kepolisian pun meminta agar masyarakat waspada dan berhati-hati.
"Masyarakat kami minta untuk mewaspadai segala bentuk kejahatan. Karena, kejahatan tidak pernah mengenal waktu korbannya siapa dan dia akan menghalalkan segala cara untuk memperdaya korbannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta.
Boy menjelaskan, memang agak susah untuk mengetahui seseorang berniat jahat atau tidak. Ada baiknya, orang asing yang belum kita kenal jangan diakrabi.
"Kalau dia menawarkan sesuatu, tolak saja secara halus. Dan kalau dia tetap memaksa cari pos pengamanan dan lapor ke petugas keamanan yang terdekat," tutupnya.
(ndr/fay)
Modus pembiusan lewat jualan parfum ini tentu berbeda caranya dengan pembiusan dengan memberi minum atau menepuk. Sasarannya biasanya tempat parkir. Pelaku dengan nekat menyemprotkan parfum kemudian memaksa korban membeli, dan diam-diam melakukan pembiusan lewat aroma parfum yang sudah disemprotkan.
Meski belum ada laporan ke polisi, namun peringatan aksi kejahatan ini menyebar melalui Blackberry Messenger, pada Kamis (2/9/2010).
"To all, hati-hati di tempat parkir, ada modus jual parfum keliling. Mereka maksa tes wanginya, ternyata itu obat bius," demikian isi pesan yang beredar. Menyikapi ini, pihak kepolisian pun meminta agar masyarakat waspada dan berhati-hati.
"Masyarakat kami minta untuk mewaspadai segala bentuk kejahatan. Karena, kejahatan tidak pernah mengenal waktu korbannya siapa dan dia akan menghalalkan segala cara untuk memperdaya korbannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta.
Boy menjelaskan, memang agak susah untuk mengetahui seseorang berniat jahat atau tidak. Ada baiknya, orang asing yang belum kita kenal jangan diakrabi.
"Kalau dia menawarkan sesuatu, tolak saja secara halus. Dan kalau dia tetap memaksa cari pos pengamanan dan lapor ke petugas keamanan yang terdekat," tutupnya.
(ndr/fay)