Bocah 7 Tahun Diculik : Modus Penculikan Aaron Baru Pertama Kali di Surabaya

http://surabaya.detik.com/images/content/2010/09/03/466/aron-285.jpghttp://surabaya.detik.com/images/content/2010/09/02/466/bocaharon-D.jpg


Belum ada petunjuk atau titik terang kasus penculikan terhadap Aaron Ken Sucitro (7). Selain minim petunjuk, polisi merasa kesulitan karena keluarga bocah yang tinggal di Araya Galaxy Bumi Permai Blok H2/6 belum bisa diajak berkoordinasi sepenuhnya.

"Kemarin kami ke sana tetapi tidak bisa masuk," kata Kasat Reskrim Polrestabes
Surabaya, AKBP Anom Wibowo, saat dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (3/9/2010).

Anom menambahkan bahwa modus penculikan terhadap Aaron termasuk baru dan belum pernah ditemukan sebelumnya di Surabaya. Selama ini modus yang biasanya
digunakan oleh penculik adalah mengiming-imingi korban baik dengan barang atau
uang.

Tapi dalam kasus Aaron, para penculik yang diduga berjumlah 4 orang memepet dan menabrakkan mobilnya ke mobil yang ditumpangi Aaron. Penculikan dengan modus seperti ini biasanya terjadi di kawasan Amerika Latin yang akrab dengan penculikan anak.

"Modus seperti ini biasanya ada di film," tambah Anom.

Anom menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya menguak kasus ini. Memang sudah ada beberapa petunjuk tetapi Anom belum bisa menjelaskan detail.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah 7 tahun, Aaron Ken Sucitro diculik di Jembatan Merr, Nginden, oleh sekelompok orang saat dalam perjalanan pulang dari sekolahnya, Intan Permata Hati (IPH) East di Jalan Kedung Baruk. Dalam penculikan itu, para pelaku menabrakkan mobilnya ke mobil yang membawa Aaron, mengancam sopir lalu membawa kabur anak bos PO Jaya Utama tersebut. (iwd/fat)