Wu Jingzhou, suami Cheng, membawa putri kembarnya.
Seorang pensiunan 60 tahun menjadi perempuan tertua di China yang pernah melahirkan. Perempuan tua itu melahirkan bayi kembar setelah hamil melalui proses fertilisasi in-vitro.
Harian China Daily, Kamis (27/5/2010), melaporkan, perempuan itu, yang diidentifikasi dengan nama samaran Cheng, melahirkan dua bayi perempuan prematur hari Selasa di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui. Dilaporkan, kedua bayi itu lahir pada usia kehamilan 34 minggu setelah perempuan tersebut dibuahi demi meringankan rasa sedihnya akibat kematian putrinya yang berusia 28 tahun, Tingting. Putrinya itu tewas dalam insiden keracunan gas awal tahun lalu bersama suaminya.
"Tangisan mereka menyerupai mendiang putri saya," katanya setelah si kembar lahir melalui operasi caesar. "Anak-anak perempuan ini memberi saya dan suami keberanian untuk hidup. Terlepas dari kenyataan bahwa kami sudah tua, kami memiliki kepercayaan diri untuk membesarkan mereka."
Setelah kematian Tingting, teman dan kerabatnya mendesak perempuan itu untuk punya bayi lagi dan dia memutuskan untuk mencoba fertilisasi in-vitro. Dalam laporan itu disebutkan, awalnya sang suami menentang gagasan itu. Namun, ia akhirnya setuju meski dengan enggan.
Mereka lalu pergi ke Beijing, Mei lalu, untuk bertemu para ahli ginekologi. Para ahli umumnya menyatakan, kemungkinan dia untuk hamil sangat tipis.
Ketika kembali ke Hefei, Cheng mulai meminum obat dan melakukan suntikan setiap hari, kemudian menjadi hamil setelah melalui prosedur fertilisasi in-vitro pada Oktober lalu. Laporan tersebut menambahkan, kedua gadis mungil itu dalam kondisi stabil di dalam inkubator.
Ada sejumlah laporan baru-baru ini tentang perempuan yang memiliki bayi dalam usia senja berkat bantuan kemajuan teknologi reproduksi. Dua perempuan India diyakini menjadi ibu tertua di dunia pada tahun 2008 setelah keduanya melahirkan pada usia 70 melalui fertilisasi in-vitro.