Analisa Ilmiah Tentang Penemuan Awan Hijau Misterius Di Luar Angkasa




http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/3berita/1_6_technology/hannysvoorwerp_nasa_gov_200_200.jpg

Analisa Ilmiah Tentang Penemuan Awan Hijau Misterius Di Luar Angkasa. Awan misterius yang ditemukan pada 2007, oleh guru sekolah Belanda Hanny van Arkel ternyata adalah awan gas raksasa.

Dengan menggunakan spectrographic, alat pengukur garis spektrum cahaya dan panjang gelombang menunjukkan bahwa awan raksasa yang tampak hijau cerah dan melayang-layang dalam ruang antargalaksi itu merupakan bentuk dari awan gas.

Kumpulan awan gas itu berada di dekat galaksi spiral IC 2497 sekitar 700 juta tahun cahaya jauhnya di konstelasi Leo Minor.
Para ilmuwan menyatakan awan itu bukanlah galaksi karena tidak berisi bintang.
Bentuk awan yang diberi nama Hanny's Voorwerp, sesuai dengan nama penemunya itu tidak seperti awan pada umumnya karena memiliki lubang besar di tengahnya dengan jarak sekitar 16.000 tahun cahaya.

http://astronomynow.com/images/081125GZ1.jpg

Seperti diberitakan ABC News, lokasi awan hijau misterius itu berada dekat dengan galaksi Spiral IC 2497.


Tahun lalu ilmuwan menyatakan sekitar 10 ribu tahun yang lalu, IC 2497 tiba-tiba mengalami ledakan dramatis dan menimbulkan radiasi quasar.

Diduga kuat, awan hijau itu merupakan refleksi dari ledakan tadi atau dengan kata lain Hanny's Voorwerp adalah gema cahaya setelah radiasi quasar.
Adapun warna hijau pada lapisan awan itu disebabkan materi gas yang mengerucut ke dalam lubang hitam menimbulkan radiasi pengion dan menyebabkan munculnya warna hijau menyala.
Para ilmuwan yang dipimpin oleh Hayden Rampadarath dari Joint Institute VLBI di Europe sebagaimana kebanyakan galaksi, IC 2497 juga mengandung sebuah lubang hitam supermasif di pusatnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv46jLa3k1mv3eiIiZcWEZvh4F9C7GKP98cQCrbdlYErMd4OHIQnvFOCEVozwwXyreyMKyHQCE3iym4Yt_1rgOk3Gap6NqCiZWiTDGMzvVg54TNSAk3V-2fZZpOd4tKoHcUJncdv48DgxY/s320/Black-hole.jpg
"Ada banyak gas dalam ruang antargalaksi," kata astrofisikawan teoretis di Melbourne Swinburne University, Dr Darren Croton.