10 Beautiful Places (in Movie): Saya ingin berkunjung ke sana



http://awyangobrol.files.wordpress.com/2010/06/2004_before_sunset_008.jpg?w=420&h=188
Seringkali memang sebuah lokasi dalam film bisa memunculkan kesan yang begitu membekas bagi penontonnya. Terlebih bagi film yang terkenal, tak jarang sebuah tempat bisa menjadi suatu destinasi perjalanan berlibur bagi banyak wisatawan, atau bahkan memiliki ciri khas yang kental dengan film tersebut. Contohnya mungkin pantai James Bond di Thailand yang mengambil nama dari film tersebut karena pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar oleh film mata-mata terkenal tersebut. Tahun ini, Bali, akan menjadi bagian destinasi dari perjalanan tiga negeri dari penulis best seller, Elizabeth Gilbert, lewat “Eat, Pray, Love” yang dibintangi Julia Roberts. Proses produksinya sudah menyita perhatian publik lokal di sini. Jika kemungkinan film ini meraih boxoffice, saya yakin jumlah wisatawan yang ke Bali akan bertambah.
Begitu berpengaruhnya sebuah film, maka tidak dipungkiri ada beberapa lokasi dari film-film yang pernah saya tonton berhasil menarik minat saya untuk (kelak) berkunjung ke sana jika kesempatan memang ada (tidak ada salahnya untuk berkhayal bukan?). Pun jika tidak dapat terwujud, tak apalah hanya berkunjung melalui perantara “pulau kapuk” saja, alias mimpi.
Honourable Mentions:
Beberapa tempat menarik yang sayangnya belum masuk sepuluh besar (sebagian besar dikarenakan filmnya kurang berhasil menghadirkan sisi menarik itu) adalah indahnya Yunani dalam “Mama Mia” dengan bukit dan lautnya yang biru, Hawai yang tersohor dalam “Forgetting Sarah Marshall”, Tokyo yang ramai dan sibuk namun menyimpan sisi sepi sekaligus romantis dalam “Lost in Translation”, Skotlandia yang indah dalam “Made of Honor”, beberapa lanskap menawan Amerika dalam “Into the Wild” termasuk “Pantai Oh-My-God” yang di film ini digambarkan pengunjungnya bertelanjang polos semua. Kemudian yang sederhana semisal perjalanan calon pengantin dalam “Sideways” mengunjungi pabrik anggur dan tempatnya itu sendiri. Terakhir, tidak lengkap rasanya tanpa menyebut beberapa lokasi di “The Fall” yang begitu menawan, termasuk satu scene di Bali lengkap dengan Tari Kecak-nya.
Dengan berat hati harus menyingkirkan itu semua. Inilah sepuluh lokasi atau tempat yang menarik minat saya. Sederhanya, saya sebut “sepuluh tempat tercantik dalam film” yang berhasil menarik hati saya.

#10

Ireland
(in P.S I Love You)
Indahnya Irlandia ditampilkan dengan begitu memikat lewat film ini. Mulai dari pegunungan yang hijau. Danaunya yang indah, sampai pada rumah pedesaan yang begitu menarik minat.

#9.

Papua
(in Denias: Senandung di Atas Awan)
Jika ingin menjelajahi negeri kita, Papua adalah tujuan yang sangat ingin saya kunjungi. Begitu indahnya alam ditampilkan oleh film ini, menyadarkan kita bahwa terkadang, daerah yang belum tersentuh, memang begitu alami dan bak surga yang menawan, namun sayangnya sulit dijangkau.

#8.

Barcelona
(in Vicky Cristina Barcelona)
Eropa itu indah. Begitu pula yang coba ditampilkan oleh film ini. Dalam “Vicky Cristina Barcelona” kota Barcelona ditampilkan dalam kondisinya di musim panas. Begitu indah dengan bunga-bunga yang bermekaran. Rumah khas spanyol yang begitu unik. Tentunya, romantisme di malam hari dengan iringan penyanyi jalanan yang muncul sebagai salah satu adegan memikat di film ini.

#7.

Bahamas
(in Casino Royale)
Kalau menyebut nama tempat ini, rasanya hanya keajaiban yang bisa membuat saya bisa menginjakkan kaki di tempat ini. Mahal. Tak dipungkiri sebagai daerah wisata yang begitu terkenal di dunia, hanya orang berduit yang bisa menjelajahi surga menginap di hotel mewah. Tidak mengherankan ini menjadi surganya para selebriti dunia.

#6.

New Zealand
(in LOTR Trilogy)
Sudah bukan rahasia lagi kalau pelonjakan wisatawan ke negeri ini bermula dari suksesnya film pertamanya yang berhasil menarik jutawan wisatawan ke Selandia Baru. Cukup beralasan karena bagaimana indahnya negeri ini ditampilkan dengan begitu indah. Hijau. Lanskap menawan. Ah, serasa nikmat menghirup udara segar setiap hari.

#5.

Bruges
(in In Bruges)
Dalam “In Bruges” dua karakter utama film ini melarikan diri ke kota Bruges, Belgia, yang terlihat sepi dan kuno. Banyak sekali bangunan kuno yang begitu menarik nampaknya untuk dijelajahi. Andai saya berada di sana untuk sehari saja, mengitari kota lewat sungai sambil memandangi bangunan-bangunan di sampingnya, menjelajahi jalanan yang sepi dan temaram di malam hari, dan tentunya, mengunjungi sebuah museum dengan sebuah lukisan yang dikomentari dua tokoh film ini, nampaknya adalah kenangan yang begitu menyenangkan.

#4.

Paris
(in Before Sunset)
Siapa yang tidak ingin ke Paris? Kalau misalnya berada di dalam sebuah kelas, saya yakin tidak akan ada yang tidak mengacungkan tangan, kecuali Anda hidup di gua dan tidak mengetahui Paris itu tempat apa. Perlu lagi saya katakan Paris sebagai kota yang katanya teromantis di dunia? Rasanya semua sudah tahu bahwa Paris adalah epitom dari kata itu sendiri. Sempat terusik dengan hadirnya “Eiffel, I’m in Love” yang maaf, malah membuat Paris terkesan sebagai romantisme yang norak. Namun, dalam “Before Sunset” Paris adalah gambaran yang didengung-dengungkan selama ini. Tidak perlu ada menara Eiffel atau lampu-lampu berbinar di malam hari, “Before Sunset” menggambarkan lanskap kecil dari kota Paris itu sendiri. Ingin rasanya berpijak di sana mengunjungi toko buku tempat dua tokoh tersebut bertemu kembali. Lalu menyusuri jalanan kecil dengan bangunan tinggi di sampingnya. Istirahat untuk meneguk secangkir kopi di kedai mungil. Lanjut menjelajahi sungai dengan menaiki kapal. Sebuah perjalanan 90 menit yang tidak akan terlupakan. Bahkan, membayangkannya saja sudah begitu nikmat.

#3

Udaipur, India
(in The Darjeeling Limited)
Jika tahun lalu, majalah Leisure and Travel kembali menobatkan Bali sebagai pulau nomor satu terbaik, maka bersamaan dengan itu, Udaipur dinobatkan sebagai kota terbaik nomor satu di dunia karena keelokan lanskapnya yang begitu menawan. dalam film besutan Wes Anderson ini, Udaipur menjadi tempat tinggal ibu dari tiga bersaudara yang terpisah. Sebagian besar memang mengambil lokasi di Jodhpur, hanya ada beberapa scene yang mengambil lokasi di sini termasuk scene Himalaya dan bandara tua di akhir film ini. Disebut sebagai “Venice-nya wilayah timur, Udaipur nampak seperti kota yang begitu indah untuk ditempati. Nuansanya yang tropis dengan pemandangan yang menawan, membuat saya bermimpi hendak mengunjunginya kelak. Tak apalah kalau di pulau kapuk saja.

#2

Machu Pichu
(in The Motorcycles Diaries)
Banyak lanskap indah yang dihadirkan oleh film ini mengingat temanya yang road movie dengan mengelilingi wilayah Amerika Latin. Puncaknya adalah ketika Che Guevara muda (yang diperankan dengan memikat oleh Gael Garcia Bernal) mengunjungi salah satu situs peradaban dunia suku Inca, Machu Pichu. Ada elektromagis ketika melihat pemandangan seperti yang ditampilkan film ini. Bagi saya, mengunjungi Machu Pichu adalah impian yang nampaknya begitu nikmat jika mampu merasai suasana di situs penting tersebut.

#1

Galapagos Island
(in Master and Commander: Far Side of the World)
Apa yang begitu menarik bagi saya sehingga menempatkannya di posisi pertama? Nikmat saja rasanya menjelajahi tempat Charles Darwin mempelajari alam. Film ini adalah film pertama yang mengambil gambar di Galapagos. Munculnya setting Galapagos dalam film ini begitu menarik hati saya. Terlebih ketika karakter Stephen Maturin yang begitu tergugah ketika menemukan spesies-spesies baru ini terbingkai jelas lewat penampilan menawan dari Paul Bettany. Bagaimana dia menemukan ketertarikan luar biasa untuk mempelajari spesies tersebut atau bagaimana bahagianya ketika menemukan kekhasan terbaru pada makhluk tersebut. Seketika jadi teringat ketika SMP bagaimana seorang guru membuncah keingintahuan saya tentang seorang Charles Darwin dan pulau rahasianya. Galapagos mungkin dianggap destinasi studi yang terlihat “serius” bagi yang mendambakan kesenangan dalam berlibur. Namun bagi saya, Galapagos adalah satu dari beberapa tempat di dunia ini (termasuk Pulau Komodo dan Bunaken di negeri kita) yang menyadarkan saya, bahwa alam dan makhluk hidup itu merupakan harta karun paling indah yang dimiliki bumi ini.